"Informasi" itulah hal yang banyak di cari-cari oleh orang-orang maupun perusahaan-perusahaan dewasa ini. Informasi juga merupakan sesuatu kekuatan untuk menjadi landasan kita untuk mengerjakan atau memutuskan sesuatu. Seperti pepatah asing yang mengatakan "Information is the King" yang berarti siapa pun yang memiliki informasi lebih dan paling update akan menjadi seseorang yg berkuasa. Dan salah satu yang menjadi sumber informasi adalah "Media Cetak".
Media Cetak merupakan sumber informasi yang berumur paling tua sampai saat ini. Majalah, surat kabar, brosur, merupakan beberapa contoh dari media cetak yang masih kita kenal dan gunakan untuk mencari informasi saat ini. Kurang lebih 80% dari penduduk Indonesia masih menggunakan media cetak - media cetak tersebut. Tetapi belakangan ini muncullah Internet yang menjadi sangat booming di pasaran saat ini untuk mencari informasi.
Internet merupakan suatu jaringan tanpa batas yang digunakan juga untuk mencari informasi. Internet banyak sekali dapat kita temukan di sekitar kita, baik melalui Wi-Fi, Handphone, modem, dll.. Segala sesuatunya dapat dicari di Internet. Cukup mengetikkan apa yang kita cari, maka muncullah referensi - referensi alamat / artikel yang berhubungan dengan apa yang kita cari itu.
Tetapi, apakah Internet dapat mengalahkan Media Cetak??
"Survei SPS bekerja sama dengan LP3ES di 15 kota meyakinkan para pelaku bisnis media cetak bahwa peluang dan potensi media cetak tetap terbuka lebar. Itu terlihat dari waktu rata-rata membaca koran orang di Indonesia per hari berkisar 34 menit.
Namun, jika dibandingkan dengan data lain, para pelaku bisnis media cetak ini mestinya khawatir. Survei yang dilakukan Synovate dan Detik.com pada tahun 2008 menunjukkan, 44% pengguna Internet di kota-kota besar mengakses Internet setiap hari, dan 77% diantaranya yang akses setiap hari tersebut menghabiskan waktu lebih dari dua jam. Coba bandingkan, membaca koran hanya 34 menit, sebaliknya Internetan selama dua jam. Perbedaan yang nyata.
Akibatnya, meski berlangganan media cetak, makin sedikit halaman yang dibaca. Apa yang ditulis koran hari ini sudah mereka ketahui kemarin saat menjelajah di Detik.com, Kompas.com, Okezone.com, Vivanews.com dan yang lainnya." -- http://www.virtual.co.id/blog/online-advertising/internet-tidak-akan-membunuh-koran/
Itulah yang dinyatakan dari referensi di atas bahwa walupun Internet terlihat lebih praktis, tetapi tetep saja tidak bisa mengalahkan Media cetak yang menjadi pendahulunya.
Dengan kata lain Internet dan Media Cetak, yang dapat disebut "Modern and Old Media"
Label
- Ajahn Brahm Stories (6)
- ESET NOD32 Keys (4)
- Read Mindfully (62)
- Tugas (16)
Senin, 14 November 2011
Selasa, 11 Oktober 2011
"Internet"
"Internet" itulah yang telah menjadi santapan masyarakat sekarang - sekarang ini. Dengan internet, semua hal yang dulu susah menjadi terasa sangat mudah, seperti mengirim pesan, mencari sesuatu, bertemu teman, sampai rapat sekalipun bisa dilakukan dengan internet tersebut. Inilah era modern, era Globalisasi.
"Internet" kata - kata itu pertama kali ku dengar di rental PS (PlayStation) yang mulai mengembangkan usahanya menjadi sebuah Warnet. "Internet" juga akhirnya saya ketemui saat pelajaran komputer di sekolah ketika SD. Saat itulah, saya mulai mengenal situs pertama yaitu www.google.com yang benar - benar merupakan search engine yang luar biasa luasnya. Bahkan karena keluasan dan kelengkapannya itu, banyak orang - orang memanggilnya "Mbah Google".
"Internet" akhirnya saya gunakan di warnet tersebut hanya untuk sekedar mencoba - coba situs google tersebut. Dan saya pun mencoba untuk mencari gambar - gambar yang bagus untuk saya koleksi sampai akhirnya Game - game online bermunculan melalui "Internet" tersebut.
"Internet" pun membuat saya terbuai dan membuat kecanduan dengan game - game online yang dipersembahkannya. Bahkan masih banyak teman - teman yang masih terikat oleh game - game online sampai sekarang. Bersyukurlah saya sudah dapat melepaskan diri dari game - game itu.
"Internet" benar - benar merupakan hal yang sangat dibutuhkan sekarang - sekarang ini, dan dari "Internet" banyak situs - situs, jejaring social, info berita dimana - mana, link film, forum - forum, dll yang bermanfaat telah saya gunakan. Bahkan saya sering merasa kehidupan saya tanpa "Internet" sangatlah terbatas, karena dengan "Internet" semua informasi didapat tanpa batas. Itulah pengalaman saya tentang internet.
Tetapi, karena ketanpa batasannya informasi dari "Internet" banyak orang yang memanfaatkan social media baik positif maupun negatif. Bagi saya, "Kuranglah baik pemanfaatan negatif itu dilakukan, karena dengan katalain, kita telah memanfaatkan secara tidak benar fasilitas yang ada, melainkan sangatlahh baik untuk memanfaatkan social media dengan hal - hal yang positif, yang bisa membantu yang lain bahkan bisa memecahkan masalah orang lain."
"Internet" kata - kata itu pertama kali ku dengar di rental PS (PlayStation) yang mulai mengembangkan usahanya menjadi sebuah Warnet. "Internet" juga akhirnya saya ketemui saat pelajaran komputer di sekolah ketika SD. Saat itulah, saya mulai mengenal situs pertama yaitu www.google.com yang benar - benar merupakan search engine yang luar biasa luasnya. Bahkan karena keluasan dan kelengkapannya itu, banyak orang - orang memanggilnya "Mbah Google".
"Internet" akhirnya saya gunakan di warnet tersebut hanya untuk sekedar mencoba - coba situs google tersebut. Dan saya pun mencoba untuk mencari gambar - gambar yang bagus untuk saya koleksi sampai akhirnya Game - game online bermunculan melalui "Internet" tersebut.
"Internet" pun membuat saya terbuai dan membuat kecanduan dengan game - game online yang dipersembahkannya. Bahkan masih banyak teman - teman yang masih terikat oleh game - game online sampai sekarang. Bersyukurlah saya sudah dapat melepaskan diri dari game - game itu.
"Internet" benar - benar merupakan hal yang sangat dibutuhkan sekarang - sekarang ini, dan dari "Internet" banyak situs - situs, jejaring social, info berita dimana - mana, link film, forum - forum, dll yang bermanfaat telah saya gunakan. Bahkan saya sering merasa kehidupan saya tanpa "Internet" sangatlah terbatas, karena dengan "Internet" semua informasi didapat tanpa batas. Itulah pengalaman saya tentang internet.
Tetapi, karena ketanpa batasannya informasi dari "Internet" banyak orang yang memanfaatkan social media baik positif maupun negatif. Bagi saya, "Kuranglah baik pemanfaatan negatif itu dilakukan, karena dengan katalain, kita telah memanfaatkan secara tidak benar fasilitas yang ada, melainkan sangatlahh baik untuk memanfaatkan social media dengan hal - hal yang positif, yang bisa membantu yang lain bahkan bisa memecahkan masalah orang lain."
Jumat, 05 Agustus 2011
ABOUT LOVE
Somebody once told me that "Finding the right person is very hard and very wrong.....it is best to be the right person for the one you love and start from there... you'll always end up disappointed when you set standards and define a "right person" for you...and don't rush things....coz somewhere somehow God is preparing somebody for you."
You can never be perfect...the person you love can never be perfect...but both of you can be perfect through love and prayers, and your love can be perfect through the both of you. But, no relationship is complete without God..... that's why we have marriage.. it's a bond not only between you and your loved one....but also with God.
Our relationships fail not because (s)he's not the right person....it's because we expected too much and we decided on our own....let God do the work...you may call it waiting time....but while you are waiting...pray. Let God guide you always...He knows better. No, He knows best.
Love is not what you think it is.... Sometimes we mistakenly feel that our first relationship will be our last. Because we are overwhelmed with joy and romance, we forget to learn the meaning of true love. Some are saying that love is unselfish, blind, unconditional or simply denying oneself for the sake of someone very important in our life. Others are saying love is immortal and can never be defined. When we think we're in love the first thing we almost wanted the whole world to know is that our love for someone very special can never be taken away from us. We say this phrase "You are the most wonderful gift from GOD I have ever received..." After a terrible fight or sometimes even a petty quarrel we then say "You are the biggest mistake I've ever made for my entire life...!!!!". Now, how do you say and spell the word L-O-V-E?
Are you really deeply into it?.
Nobody can tell what love really is until experience speaks and whispers right into our ears. Most of the time, these love promises like "Forever, Till Death do us apart, etc." would end up "Never" and "We should part ways, I'm no longer happy with you! My love for you is DEAD!!!". Many times we thought after having committed to someone and your trust to one another freezes down to zero degree "S/He ain't the right one. I should probably wait for the right one to come."
But the big question anyone could not answer is "Is she/he the right one?" and "When is the right time?" That made us stick to whom we are with. Will you always be waiting for the right person to come and the right time to commit? A big YES is the answer. Don't be in a hurry to get into a relationship because you can never find love if you insist that you are already into it. Try to find time to really understand your real feelings, to know who you really are, and what you really want in a relationship.
You're right, There is no such thing as a perfect relationship, but there's a compatible partnership that goes along with it. If you already knew that you're too big to fit into a small sized t-shirt, don't give it a try. You'll probably break it and pay for the damages you have made. If you knew and felt that the relationship will not last, don't go deeper into it. You'll just suffer the consequences and live like hell the rest of your life.
It's really hard to say goodbye though, but you can't make it any better by just pretending you still have the same feelings. Try to let go and give yourself a chance to live life to the fullest. Give yourself a chance to grow and give your heart a much needed attention. Then you will find that you have made the right decision and you made it all by yourself. More frequently than not, we all act in a hypocritical manner for some reason.
We call it love when we can't leave someone and see them crying as we try to let go. We are wrong, its just pity. We call it love when we're too attached and think that losing the one we love will somehow make us weak and unable to face the storms of life. We misunderstood, its just that we're too much dependent to them. We call it love when we give our whole life to them, the wholeness of us and imagined that if they leave no one would accept us and our past. We are mistaken, its just insecurity. But no matter what the definition is, the truth still remains that love isn't something you can buy nor beg. It is real and existing. You can't touch it but you can feel it in your heart. You can't find it, but it will knock before you when you least expect it to come. It can make you the happiest soul in heaven, but don't forget that it also can make you the most miserable person in the whole galaxy.
KEKAYAAN, KESUKSESAN DAN KASIH SAYANG
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut.”
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar".
"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali", kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang."
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita."
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."
Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.
"Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?"
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."
* * * * *
KISAH PUALAM
Alkisah terdapat sebuah museum yang lantainya terbuat dari batu pualam yang indah. Di tengah-tengah ruangan museum itu dipajang sebuah patung pualam pula yang sangat besar. Banyak orang datang dari seluruh dunia mengagumi keindahan patung pualam itu. Suatu malam, lantai pualam itu berkata pada patung pualam.
Lantai Pualam: "Wahai patung pualam, hidup ini sungguh tidak adil. Benar-benar tidak adil! Mengapa orang-orang dari seluruh dunia datang kemari untuk menginjak-injak diriku tetapi mereka mengagumimu? Benar-benar tidak adil!"
Patung Pualam: "Oh temanku, lantai pualam yang baik. Masih ingatkah kau bahwa kita ini sesungguhnya berasal dari gunung batu yang sama?"
Lantai Pualam: "Tentu saja, justru itulah mengapa aku semakin merasakan ketidakadilan itu. Kita berasal dari gunung batu yang sama, tetapi sekarang kita menerima perlakuan yang berbeda. Benar-benar tidak adil!"
Patung Pualam: "Lalu apakah kau masih ingat ketika suatu hari seorang pemahat datang dan berusaha memahat dirimu, tetapi kau malah menolak dan merusakkan peralatan pahatnya?"
Lantai Pualam: "Ya, tentu saja aku masih ingat. Aku sangat benci pemahat itu. Bagaimana ia begitu tega menggunakan pahatnya untuk melukai diriku. Rasanya sakit sekali!"
Patung Pualam: "Kau benar! Pemahat itu tidak bisa mengukir dirimu sama sekali karena kau menolaknya."
Lantai Pualam: "Lalu?"
Patung Pualam: "Ketika ia memutuskan untuk tidak meneruskan pekerjaannya pada dirimu, lalu ia berusaha untuk memahat tubuhku. Saat itu aku tahu melalui hasil karyanya aku akan menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda. Aku tidak menolak peralatan pahatnya membentuk tubuhku. Aku berusaha untuk menahan rasa sakit yang luar biasa."
Lantai Pualam: "Mmmmmm...."
Patung Pualam: "Kawanku, ini adalah harga yang harus kita bayar pada segala sesuatu dalam hidup ini. Saat kau memutuskan untuk menyerah, kau tak boleh menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi pada dirimu sekarang."
* * * * *
UJIAN SARINGAN TIGA KALI
Di jaman Yunani kuno, Dr. Socrates adalah seorang terpelajar dan intelektual yang terkenal reputasinya karena pengetahuan dan kebijaksanannya yang tinggi. Suatu hari seorang pria berjumpa dengan Socrates dan berkata, "Tahukah anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman anda?"
"Tunggu sebentar," jawab Dr. Socrates. "Sebelum memberitahukan saya sesuatu, saya ingin anda melewati sebuah ujian kecil. Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali."
"Saringan tiga kali?" tanya pria tersebut. "Betul," lanjut Dr. Socrates. "Sebelum anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ide yang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan anda katakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali.
Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah anda bahwa apa yang anda akan katakan kepada saya adalah benar?"
"Tidak," kata pria tersebut,"sesungguhnya saya baru saja mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepada anda". "Baiklah," kata Socrates. "Jadi anda sungguh tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak."
Sekarang mari kita coba saringan kedua yaitu : KEBAIKAN. Apakah yang akan anda katakan kepada saya mengenai teman saya adalah sesuatu yang baik ?"
"Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk". "Jadi," lanjut Socrates, "anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu yang buruk mengenai dia, tetapi anda tidak yakin kalau itu benar.”
Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, yaitu: KEGUNAAN. Apakah apa yang anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan berguna buat saya ?"
"Tidak, sungguh tidak," jawab pria tersebut.
"Kalau begitu," simpul Dr. Socrates," jika apa yang anda ingin beritahukan kepada saya... tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak berguna untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya ?"
~~~~~~~~~~
Sebuah panah yang telah melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tak bersalah, dan kata-kata yang telah diucapkan yang menyakiti hati seseorang, keduanya tidak pernah bisa ditarik kembali. Jadi sebelum berbicara, gunakanlah Saringan Tiga Kali.
Langganan:
Postingan (Atom)