Welcome To My Blog's

Remember

Kamis, 25 November 2010

satu panah, tiganyawa - renungan harian

Shan adalah seorang pemuda yang baik hati. Orang tuanya buta dan sudah tua. Agar kehidupan kedua orang tuanya lebih baik dan untuk menemukan tempat yang cocok untuk mengembangkan kehidupan spiritualnya, Shan membangun sebuah pondok beratap jerami di gunung dan mengajak mereka tinggal di sana. Ketiganya hidup dengan tenang dan bahagia.


Setiap hari, Shan membawa pulang buah-buahan dan sayuran untuk dimakan kedua orang tuanya. Selanjutnya, ia mengambil air dari sungai di dekat tempat tinggal mereka yang mengalir tiada henti serta menghidupi tumbuhan dan hewan yang tak terhitung banyaknya di hutan. Pada suatu hari, Shan seperti biasanya pergi ke sungai mengambil air. Dia memanjakan matanya dengan memandangi pepohonan dan padang rumput yang tumbuh subur di sekelilingnya, menghirup udara yang segar, dan mendengarkan kicauan burung yang merdu. Dia sangat mensyukuri berkah yang dihasilkan alam.

Setelah dia selesai mengisi kendi air dan hendak meninggalkan sungai, tiba-tiba sebuah panah melesat di udara dan menancap di dadanya. Dalam kebingungan, dia menyaksikan darah mengucur dari dadanya. Dia berteriak, "Siapa yang membunuh tiga orang dengan satu panah?"

Sekelompok orang muncul dari balik semak-semak. Sejurus kemudian, tampak seorang raja bersama rombongannya, sedang berusaha membidik seekor rusa. Akan tetapi, panah meleset dan justru mengenai Shan.

Sang raja menyesali kecerobohannya dan bergegas menghampiri pemuda itu dan menanyakan siapakah dirinya gerangan.

Shan menjawab dengan pelan, "Aku ke sini untuk mengambil air. Kedua orang tuaku buta dan membutuhkanku untuk merawat mereka. Jika aku mati, mereka akan mati juga!"

Mendengar hal ini, sang raja merasa sangat menyesali keteledorannya. Ia berjanji akan merawat luka pemuda tersebut dan menemui kedua orang tuanya. "Di mana kedua orang tuamu tinggal?" tanya sang raja.

Shan menceritakan padanya bahwa ia dan kedua orang tuanya tinggal di sebuah pondok beratap jerami tidak jauh dari tempat itu. "Tolong, katakan pada kedua orang tua saya bahwa ini adalah kecelakaan dan sampaikan bahwa aku tidak mampu lagi meneruskan merawat mereka..." Kemudian ia pingsan.

Dengan hati yang sangat sedih, sang raja akhirnya menemukan pondok beratap jerami tersebut. Sebelum ia membuka pintu, ia mendengar seorang tua berteriak dari dalam, "Apakah ada orang yang datang? Dari suaranya, nampaknya banyak orang di luar..."

Sang Raja menemukan satu hal bahwa meskipun mereka buta, mereka memiliki pendengaran yang sangat bagus dan dapat bergerak dengan gesit. Ia berkata, "Saya seorang raja dan saya datang ke sini untuk melihat kalian."

Lelaki tua itu berkata dengan gembira, "Ini merupakan satu kehormatan! Silahkan masuk! Silahkan makan buah hasil petikan anak saya. Ia sedang pergi mengambil air dan sebentar lagi akan pulang."


Sulit bagi sang raja untuk menceritakan kejadian tragis yang menimpa anak mereka. Dengan pelan, ia menceritakannya pada kedua orang tua tersebut bahwa ia tengah berburu dan tiba-tiba tanpa disengaja panahnya mengenai anak laki-laki mereka. "Aku takut ia meninggal," kata sang raja.

Ucapan sang raja menjadikan hati kedua orang tua tersebut hancur. Mereka memohon pada sang raja untuk membawa mereka bertemu dengan anak lelaki mereka. "Kalaupun ia telah meninggal, kami tetap ingin menyentuh tubuhnya."

Sang Raja lalu mengajak mereka menyusuri jalan kecil di tepi sungai. Lelaki tua tersebut menyentuh kepala anaknya sedangkan sang wanita tua menyentuh kakinya. Ketika tangan mereka menyentuh anak panah, mereka meratap, "Ya, Tuhan. Anak kami saleh dan baik pada kami...Mengapa Kau mencobanya dengan kemalangan? Jika Kau punya perasaan, hidupkanlah ia kembali." Ucapan kedua orang tua tersebut menyentuh para dewa di surga. Perlahan, Shan sadar dan membuka matanya.

Sang Raja tercengang melihat apa yang terjadi. Dia bersumpah tak akan pernah pergi berburu lagi dan meminta kepada rakyat di kerajaannya untuk berbakti kepada orang tua seperti halnya Shan.

----------------------------------------------------------

Pesan Master Cheng Yen:

Bakti anak adalah adalah kebajikan paling penting dan merupakan akar dari semua perbuatan baik. Jika kita ingin tetap berjalan di dalam Jalan Bodhisattva, kita harus berusaha keras menjalankan kebajikan dasar ini. Ketika kita mendengar perbuatan baik yang dilakukan orang lain, kita harus melakukan yang terbaik dengan berlaku bijak.

sumber :http://www.tzuchi.or.id/

Sabtu, 13 November 2010

Cara Berpikir Orang Sukses

"Successful people think differently than unsuccessful people"

Ungkapan ini berusaha menjelaskan bahwa perbedaan utama antara orang sukses
dan orang gagal ada pada cara berpikirnya. Mereka yang sukses adalah mereka
yang selalu menggunakan kekuatan berpikir untuk terus memperbaiki hidupnya
sehingga lebih baik.

Orang-orang yang sukses ini adalah mereka yang memiliki tipe berpikir
positif. Tipe berpikir orang-orang sukses ini adalah:

1. Big picture thinking bukan small thinking
Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan
terfokus sehingga cakrawala mereka menjadi luas.

2. Focused thinking bukan scattered thinking
Sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-locatan besar dapat
mereka raih.

3. Creative thinking bukan restrictive thinking
Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect-create-correct-connect.

4. Realistic thinking bukan fantasy thinking
Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security,
sebagai Katalis dan memiliki Kredibilitas.

5. Strategic thinking bukan random thinking
Sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence
other dapat dilakukan.

6. Possibility thinking bukan limited thinking
Mereka dapat berpikir bebas dan menemukan solusi bagi situasi yang dihadapi.

7. Reflective thinking bukan impulsive thinking
Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident
decision making.

8. Innovative thinking bukan popular thinking
Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.

9. Shared thinking bukan solo thinking
Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

10. Unselfish thinking bukan selfish thinking
Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikian orang lain.

11. Bottom line thinking bukan wishful thinking
Berfokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi
pemikiran yang dimiliki.

Sumber: THINKING FOR A CHANCE oleh JOHN C. MAXWELL, WARNER BUSINESS BOOKS (2003)

Jumat, 12 November 2010

Cinta dan Perkawinan menurut Plato

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana
saya bisa menemukannya?
Gurunya menjawab, " Ada ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah
satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat
berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)"

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak
tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak
kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak
sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu
perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah
tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu
pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi,
karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan
membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya,
setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa
tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"


Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Kekasih STANDART vs SEJATI

Kekasih standard selalu ingat senyum di wajahmu
Kekasih sejati juga mengingat wajahmu waktu sedih

Kekasih standard akan membawamu makan makanan yang
enak-enak
Kekasih sejati akan mempersiapkan makanan yang kamu
suka

Kekasih standard setiap detik selalu menunggu telpon
dari kamu
Kekasih sejati setiap detik selalu teringat ingin
menelponmu

Kekasih standart selalu mendoakan mu kebahagiaan
Kekasih sejati selalu berusaha memberimu kebahagiaan

Kekasih standard mengharapkan kamu berubah demi dia
Kekasih sejati mengharapkan dia bisa berubah untuk
kamu

Kekasih standard paling sebal kamu menelpon waktu dia
tidur
Kekasih sejati akan menanyakan kenapa sekarang kamu
baru telpon ?

Kekasih standard akan mencarimu untuk membahas
kesulitanmu
Kekasih sejati akan mencarimu untuk memecahkan
kesulitanmu

Kekasih standard selalu bertanya mengapa kamu selalu
membuatnya sedih ?
Kekasih sejati akan selalu mananyakan diri sendiri
mengapa membuat kamu
sedih ?

Kekasih standard selalu memikirkan penyebab perpisahan
Kekasih sejati memecahkan penyebab perpisahan

Kekasih standard bisa melihat semua yang telah dia
korbankan untukmu
Kekasih sejati bisa melihat semua yang telah kamu
korbankan untuknya

Kekasih standard berpikir bahwa pertengkaran adalah
akhir dari segalanya
Kekasih sejati berpikir, jika tidak pernah bertengkar
tidak bisa disebut
cinta sejati

Kekasih standard selalu ingin kamu disampingnya
menemaninya selamanya
Kekasih sejati selalu berharap selamanya bisa
disampingmu menemanimu

Cara Halus Bilang Tidak

Bagi Mary Kay Ash, pengusaha di bisnis kosmetik, manajemen waktu
sudah lama jadi perhatian utamanya. Ia sadar, telepon merupakan
sarana penting untuk mencapai sukses. Sayang, juga memboroskan
banyak waktu. Sebagai orang sibuk, tak jarang dering telepon dari
teman bisa menjadi masalah.

Maka setiap kali teman menelepon dan bertanya, "Punya waktu
sebentar?", jawaban Mary bukan "Maaf, saya sedang sibuk". Rupanya ia
sudah mempunyai kiat tersendiri. Sengaja dibelinya bel pintu, yang
dibunyikannya saat obrolan sudah melantur berlarut-larut. Kebetulan
juga ia memelihara anjing yang menyalak setiap kali bel berdering.
Maka ia lantas bisa berkata dengan enak, "Maaf, ada bel." Cara ini
akan sukses mengakhiri obrolan tak menentu tanpa menimbulkan rasa
sakit hati.

Umumnya kita memang sulit mengatakan "tidak". Seperti halnya Mary
Kay Ash, kita tak ingin menyinggung perasaan atau mengecewakan orang
lain. Sepanjang permintaan bicara itu penting, okelah. Tapi bila
kita sedang tidak siap atau sedang tak berselera ngobrol, justru
perasaan kita sendiri yang bisa tersiksa.

Sungguh keliru berkata "ya", kalau sesungguhnya kita ingin
berkata "tidak". Demikian pendapat terapis Herbert Fensterheim,
Ph.D., pengarang Don't Say Yes When You Want to Say No.

Bahkan ia yakin ketidaksanggupan berkata "tidak" bisa menimbulkan
konsekuensi negatif. Pertama, kita akan terbawa dalam kegiatan yang
kita sendiri tidak sreg untuk melakukannya. Membiarkan orang lain
ngerecoki, bisa menciptakan kekesalan dalam diri. Kedua, menyebabkan
kita kurang komunikatif dengan orang lain. Adakalanya secara tegas
mengatakan "tidak" bisa berarti amat menghemat waktu, di samping
memelihara ketenangan diri. Ternyata mengatakan "tidak" terhadap
permintaan atau ajakan, asalkan dengan cara yang halus, dinilai
cukup bijaksana.

Berikut ini beberapa cara bijak untuk mengatakan "tidak":

1. Sertakan pujian saat berkata "tidak". Delores, guru besar
Universitas East Coast di AS, punya jurus jitu menolak. Ia
melunakkan penolakannya dengan pujian. Saat diminta menjadi dewan
pengurus suatu organisasi, ia berkata, "Saya senang Anda
memperhatikan saya. Saya memang penggemar berat organisasi Anda,
sayang sekali jadwal saya tak memungkinkan menerima tawaran ini."
Begitu pula kita. Saat diajak makan siang, kita bisa menjawab, "Saya
senang diajak makan siang, tapi sayang banyak tugas yang tak bisa
dielakkan." Atau, saat diundang ke pesta, kita berkata, "Sangat
senang saya diundang ke rumah Anda. Bisa bertemu keluarga dan teman-
teman Anda. Tapi maaf saya tidak dapat hadir saat ini."

2. Menolak secara tegas dan meyakinkan. "Saya hargai Anda telah
mengantar koran setiap hari, tetapi kali ini saya terpaksa tidak
membacanya." Ini contoh penolakan halus. Menyusun jawaban menolak
secara meyakinkan memungkinkan kita tetap bisa menjaga
hubungan/persabahatan, sekaligus menghindari rasa sakit hati.
Jawaban tegas lain, "Tawarannya sangat bagus, tetapi maaf sekali
kami tidak mungkin menerimanya saat ini." "Gagasan bagus (atau
produk yang bagus), tapi belum kami perlukan saat ini."

3. Menawarkan kompromi. Karena tak mungkin menampung semua
permintaan, perlu dipertimbangkan tanggapan secara tegas dan
meyakinkan. Dalam buku Your Perfect Right: A Guide to Assertive
Living , Robert E. Alberti, Ph. D., dan Michael L. Emmons, Ph. D.,
memberikan contoh ini, "Ibu mertua menelepon untuk mengabarkan
rencananya mengunjungi Anda selama tiga minggu."

Pengarang buku itu mencatat tiga kemungkinan jawaban Anda:

a. Anda berpikir, "Aduh, celaka!", tapi berkata, "Kami senang Ibu
akan berkunjung. Tinggallah selama Ibu suka."

b. Anda pura-pura berterus terang dengan mengatakan bahwa anak-anak
sedang pilek, atau Anda pas ke luar kota saat dia berkunjungan.

c. Anda dapat menolak, tetapi dengan nada kompromistis, "Kami senang
Ibu akan datang, tapi kalau tidak terlalu lama, barangkali akan
lebih menyenangkan. Kita malah akan lebih cepat ingin bertemu lagi.
Masalahnya, anak-anak banyak kegiatan sekolah, atau, kami banyak
kegiatan lingkungan yang menyita waktu sepulang bekerja."

4. Berlatih layaknya tokoh masyarakat. Mereka umumnya berlatih agar
mampu menyampaikan tanggapan dengan percaya diri dan meyakinkan saat
berhadapan dengan wartawan. Prinsip yang sama juga berlaku bagi Anda
untuk menyatakan "tidak". Praktikkan dan berlatihlah di dalam hati
atau langsung di hadapan anggota keluarga atau teman.

5. Minta waktu. Dengan maksud menolak, kita bisa menjawab, "Coba
saya pikirkan dulu"; "Bagaimana kalau saya membicarakannya dengan
suami/istri, keluarga, dsb.?"; "Saya akan periksa agenda
dulu"; "Sekarang saya sungguh belum ada waktu. Bagaimana kalau saya
minta waktu 1 - 2 hari lagi untuk menanggapi?"

Siasat itu memberikan tiga keuntungan. Pertama, kita punya waktu
untuk membuat alasan yang bisa diterima. Kedua, masih ada kesempatan
bagi kita untuk mempertimbangkan lagi permintaan itu. Ketiga, kita
membuat senang orang lain dengan sikap seolah-olah menerima
permintaan itu secara serius.

6. Jawaban singkat dan to the point. Bulatkan pikiran dan katakan
secara terus terang penolakan itu. Contoh, "Maaf, saya tak bisa
duduk dalam kepengurusan yayasan ini." Singkat dan to the point.
Penjelasan panjang lebar, kenapa tidak dapat atau tidak setuju,
justru memungkinkan orang mengejar alasan-alasan kita. Sebuah contoh
dialami Louise. Ia pernah gagal menolak, karena menyampaikan banyak
alasan kenapa tak mau duduk dalam kepengurusan yayasan penyelenggara
pendidikan pra-sekolah, tempat anaknya (4 tahun) menjalani
pendidikan.

"Saya menjelaskan bahwa pengurus rapat setiap minggu dan saya tak
punya waktu senggang. Saya juga tidak mempunyai sarana trasportasi
malam hari. Saya malah tersudut ketika mereka menanggapi, 'Anda
tidak harus datang setiap minggu, cukup dua minggu sekali. Jangan
cemas soal angkutan, akan ada anggota pengurus yang menjemput.'"
Jadi, jawaban terbaik adalah singkat dan sederhana, "Maaf, tidak,
saya tidak dapat duduk dalam kepengurusan yayasan!"

7. Katakan "tidak". Cara terbaik untuk menolak adalah dengan
berkata "tidak". Jangan takut berkata "tidak". Jika kita menyanggupi
semua permintaan orang lain, dari duduk dalam kepengurusan atau
kepanitiaan, menghadiri makan siang dan makan malam, dst. jelas kita
tidak akan punya waktu untuk mengerjakan hal lain. Ikut berperan
serta itu baik, sepanjang ada waktu. Bagaimana mungkin kita dapat
mengelola waktu, jika waktu itu sudah kita berikan kepada setiap
orang?

Begitu kita terbiasa berkata "tidak", kita pun akan merasakan
keuntungannya. Harga diri semakin kuat, rasa gelisah dan depresi
berkurang, dan kita pun semakin profesional. (Rye/Victor M.
Parachin)

Sumber: Disadur dari Majalah Intisari Edisi Mei 2001

Seven Golden Rules Of Life

1st :
Jangan biarkan seseorang menjadi prioritas dalam hidupmu, ketika kamu hanya menjadi pilihan untuk hidupnya, hubungan berjalan dengan baik ketika itu semua seimbang..
2nd :
Jangan menjelaskan diri pribadi kita ke orang lain, karena orang yang menyukaimu tidak perlu itu dan orang yang tidak menyukaimu tidak akan mempercayainya..
3rd :
Ketika kamu berkata sibuk, maka kamu tidak akan bebas.. Ketika kamu berkata tidak punya waktu, maka kamu tidak akan punya waktu.. Ketika kamu berkata akan melakukan perbuatan itu besok, maka hari esok tidak akan datang (jangan menunda-nunda pekerjaan)..
4th :
Ketika kita bangun di pagi hari, kita punya 2 pilihan sederhana, kembali tidur dan bermimpi atau bangun dan mengejar mimpimu.. Pilihan sepenuhnya milikmu!!
5th :
Kita membuat mereka (yang peduli kepada kita) menangis.. Kita menangis untuk seseorang yang tidak memperdulikan kita dan kita peduli kepada seseorang yang tidak pernah menangis buat kita.. Itulah kenyataan kehidupan, aneh tapi nyata.. Sekali kamu menyadarinya, semuanya belum terlambat untuk berubah..
6th :
Jangan membuat janji ketika kau senang, jangan membalas kata-kata ketika kau sedang sedih, jangan ambil keputusan ketika kau marah.. Berpikirnya dua kali dan bertindaklah dua kali..
7th :
Waktu seperti sungai, kamu tidak bisa menyentuh air yang sama untuk kedua kalinya, karena air yang telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan pernah bisa kembali

ESET NOD32 Keys (12 November 2010)

Username : EAV-37814437
Password : djprvf84m5

...Username : EAV-37872467
Password : p77k3rbptd

Username : EAV-37872472
Password : fpdjp7xbmh

Username : EAV-37814420
Password : xc42584k8x

Username : EAV-37814424
Password : cn4ssvn2am

Username : EAV-37814430
Password : fdhve7bss7

Username : EAV-37814432
Password : n3hsa3kft3

Username : EAV-37872476
Password : drtrfk8e58

Kamis, 11 November 2010

ESET NOD32 Keys (11 November 2010)

Username: EAV-37640972
Password: jpasm36vf2
Expiration: 13/05/2011

Username: EAV-31020213
Password: bcu4tc23hp
Expiration: 14/11/2010

Username: EAV-31048472
Password: 2trd22cmx8
Expiration: 15/11/2010

Username: EAV-31131801
Password: 4ujsbn2756
Expiration: 17/11/2010

Username: EAV-31132284
Password: frmj8n73r8
Expiration: 17/11/2010

Username: EAV-31132284
Password: frmj8n73r8
Expiration: 17/11/2010

Username : EAV-37681204
Password : sxbpkfd3sx

Username : EAV-37681218
Password : 737tntxbuu

Username : EAV-37681235
Password : 2e3ret522f

Username : EAV-37687414
Password : csfx8875mr

Username : EAV-37687416
Password : 46vb7s7h5m

Username : EAV-37728119
Password : s77eha5ksa

Username : EAV-37728743
Password : hkjc5r53dt

Username : EAV-37728048
Password : reucucsmbe

Rabu, 10 November 2010

ESET NOD32 Keys (10 November 2010)

Username : EAV-37757474
Password : 48ue6ah7mh

...Username : EAV-37757478
Password : xabmxptb57

Username : EAV-37757482
Password : cmbemdep7u

Username : EAV-37757488
Password : n2re4fd7ra

Username : EAV-37757499
Password : 44mj7sxhs7

Username : EAV-37757504
Password : tkthtaj5kb

Username : EAV-37758077
Password : 5tfjrjht2f

Username : EAV-37758090
Password : dd5dpxdmct

Selasa, 09 November 2010

ESET NOD32 Keys (9 November 2010)

Guysss. ini g mw share aja beberapa Username & Password ESET NOD32 Antivirus 4 Keys:

Username : EAV-34927735
Password : 544tt2b5x3

...Username : EAV-34928477
Password : x2m35acm8t

Username : EAV-34928480
Password : ccmsrx23bh

Username : EAV-34426223
Password : vpvepun3vf

Username : EAV-31619600
Password : smdt6eejr7

Username : EAV-31620201
Password : c3pu7ccv4u

Username : EAV-31620626
Password : 5273hb4kax

Username : EAV-31659959
Password : 35sammvjn7

BAGAIMANA SIKAP KAUM MUDA MENYIKAPI RELAWAN DARI LUAR YANG INGIN MEMBANTU DAN INGIN MENGAMBIL PULA KEKAYAAN BANGSA KITA INI (Tugas Ilmu Sosial Dasar)

Kali ini saya akan men-sharingkan beberapa pendapat saya ke dalam blog saya ini. Tema yang akan saya sharingkan adalah tentang BAGAIMANA SIKAP KAUM MUDA MENYIKAPI RELAWAN DARI LUAR YANG INGIN MEMBANTU DAN INGIN MENGAMBIL PULA KEKAYAAN BANGSA KITA INI.
Faktanya, cukup banyak relawan-relawan yang memang berniat membantu. Tetapi, cukup banyak juga relawan-relawan yang menjadikan kesempatan itu sebagai "aji mumpung" untuk mendata harta kekayaan alam kita.
Menurut saya sebagai salah satu kaum muda, kita tidak berhak melarang relawan-relawan yang melakukan aji mumpung tersebut karena, selain kita tidak tahu maksud dan tujuannya, kita juga tidak tahu apakah relawan yang sedang mendata tersebut sudah mendapat izin atau belum oleh pemerintah.
yang bisa kita lakukan sebagai kaum muda adalah, tetap mengawasi dengan jeli dan teliti agar kejadian-kejadian yang telah terjadii tidak terulang lagi, seperti direbutnya pulau yang merupkan salah satu aset oleh tetangga sebelah, dll..
Walaupun relawan-relawan itu berniat membantu, kita haruslah tetap siaga dan tidak lengah dalah menghadapi hal itu. Tetapi saya sungguh tidak menganjurkan untuk menaruh kecurigaan kepada setiap relawan tersebut. Karena kita sebagai makhluk soial dan manusia yang baik, haruslah terbuka dan berpikir positive terlebih dahulu sebelum mencurigai seseorang.
KESIMPULANnya Tetap berpikir terbuka dan positive, tetapi haruslah jeli, dan waspada dalam pergerakan mereka.
Sekian Sharing dari saya, bila ada yang mau mensharingkan, bisa di comment dalam post ini, terimakasih.

Talk & Share


ShoutMix chat widget