Posisi Manusia diantara Makhluk lainnya.
Seperti yang kita ketahui, 'Manusia' merupakan makhluk yang paling sempurna, yang paling pintar, dan yang paling berkuasa di muka bumi ini. Manusia juga merupakan mahkluk yang memiliki hati, akal, dan budi yang melebihi dari yang lainnya.
Tetapi, dengan sifat dan kelebihan dari manusia itu sendiri, sifat dan kelebihan itu bisa menjadi pisau tajam bermata 2 yang bisa digunakan untuk kebenaran dan juga bisa berbuat keburukan. Pada hakekatnya, kita manusia sebagai mahkluk yang paling sempurna haruslah membuat makhluk lain juga aman dan nyaman, seperti halnya Raja yang membuat ketentraman dan kedamaian untuk rakyat - rakyatnya. Dengan membuat ketentraman seperti itu, selain kita telah membuat makhluk lain senang, kita pun bisa merasakan kesenangan yang lebih dari hal itu.
Walaupun manusia adalah makhluk yang paling sempurna, tetapi tetap saja manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan makhluk lain juga untuk membantunya.
Jadi, semua itu saling berketergantungan antara Manusia dengan makhluk lainnya.
Aspek Manusia
Pada dasarnya aspek manusia terdiri dari beberapa macam seperti aspek kesehatan, aspek sosial, aspek politik, aspek budaya, dll aspek - aspek itu semua secara garis besar merupakan aspek - aspek manusia. Tetapi pada kenyataannya, aspek manusia berhubungan dengan 4 masa yaitu Lahir, Tua, Sakit, dan Mati.
Hanya 4 masa itulah yang benar-benar berhubungan dengan kehidupan ini.
1. Lahir
Lahir merupakan suatu masa ketika kita memulai , Start, atau Begin kehidupan ini. Dimana kita mulai merasakan panasnya matahari dan dinginnya hujan, mulai merasakan perbedaan, dan mulai merasakan suka dan dukannya kehiduapan. Itulah masa lahir.
2.Tua
Tua adalah masa - masa dimana kita sudah tidak bisa apa - apa. Masa dimana kita beristirahat dari kerja keras di masa lalu. Dan merupakan masa dimana kita menghabiskan waktu kita. Itulah masa Tua.
3.Sakit
Semua manusia di dunia ini pastilah pernah mengalami sakit, tidak mungkin tidak pernah mengalami sakit. Sakit merupakan masa dimana tubuh kita membutuhkan istirahat. Karena segala jenis penyakit pasti salah satunya menganjurkan untuk istirahat yang cukup. Tetapi, selain tubuh kita membutuhkan istirahat, sakit merupakan hal alami yang pasti terjadi dalam kehidupan ini.
4.Mati
End. Inilah akhir dari kehidupan kita di muka Bumi ini, dimana kita harus kembali dengan tugas yang lain.
dan itu lah salah satu aspek kehidupan ini, dimana ada Start pasti ada End.
Daya
Daya manusia, pastilah tidak jauh beda dengan pembahasan tenaga atau kemampuan dari manusia itu sendiri.
Pada dasarnya, walaupun manusia disebut - sebut manusia yang paling sempurna, tetapi manusia tetaplah makhluk sosial yang pastilah membutuh kan makhluk lainnya. Daya merupakan kekuatan yang masing - masing manusia tidak memiliki kesamaan.
Tipologi
Tipologi merupakan watak atau sifat manusia yang telah di rumuskan oleh para ahli, dan watak tersebut terbagi atas 4, yaitu:
Yang pertama, Sanguinis, “Yang Populer”. Orang ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Orang ini senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Kedua, Melankolis, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya orang ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankolis selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankoli’ tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankoli’ anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.
Ketiga, manusia Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa sajaia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”,tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.
Keempat, sang Phlegmatis “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.
Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah parapendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi, jika Anda memiliki staf atau pegawai phlegmatis, Anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar