Sepenggal kisah dari buku
“si cacing dan kotoran kesayangannya 3!“
Anda tidak mengendalikan
hidup ini. Ketika anda menyadari ini,anda berhenti mengeluh. Saya belajar sejak
lama untuk tidak mengeluh, melainkan melihat masalah dengan cara lain. Anda
selalu bisa memiliki sikap positif terhadap apa pun yang harus anda lakukan.
Bahkan saya ingat ajahn chah menceritakan kisah seseorang yang suatu hari
berjalan dalam hutan dan melihat sebuah lubang besar.
Di dasar lubang itu ada harta
karun senilai jutaan. Ia mencondongkan badannya dan berusaha mengambil harta
itu, tapi lubangnya terlalu dalam. Ia mendoyongkan badannya dan menjulurkan
tangannya,tapi masih saja ia tak mampu menjangkau harta itu. Lalu ia mengeluh,“lubangnya
terlalu dalam,lubangnya terlalu dalam..."
Orang lain datang kesana dan
bertanya, "ada apa?" Orang pertama menjawab, "lihat,ada harta
karun dibawah sana,tapi saya tak bisa menjangkaunya. Lubangnya terlalu
dalam" lalu orang kedua berkata pada orang yang bodoh ini, "minggir,saya
akan tunjukan padamu apa masalahnya." Ia mengambil sebatang galah.
"Masalahnya bukan lubang jelek yang terlalu dalam,tapi tanganmu yang
terlalu pendek!" Ia menjulurkan galah ditangannya,mengambil harta itu,dan
pergi.
Pesan moral cerita itu adalah
: ketika anda mengeluh, "lubangnya terlalu dalam", seringkali kita
tidak melakukan apa pun untuk memperbaikinya. Kita hanya bersikap negatif.
Faktanya, lubang itu tidak
pernah terlalu dalam, tangan kitalah yang terlalu pendek. Anda selalu bisa
mengulurkan lengan dengan bantuan galah. Alih-alih mengeluh,kita selalu bisa
melakukan sesuatu mengenainya. Lebih baik menyalakan lilin ketimbang
mengeluhkan kegelapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar